Langsung ke konten utama

Imunitas Iman Selama Masa Pandemi

Seperti yang kita ketahui, masa pandemi ini menuntut kita untuk terbiasa dengan hal-hal baru terkait ikhtiar kita dalam pencegahan penyebaran virus Covid-19. Mulai dari pembiasaan untuk menjaga kebersihan, menjaga imunitas, sampai harus betah tetap dirumah saja dan harus rela untuk mengurangi aktivitas di luar rumah.

Karena hal ini, tak sedikit menyebabkan ketidak-stabilan dalam diri banyak orang. Well, membiasakan sesuatu yang baru itu memang tidak mudah, butuh kedisiplinan dan kepercayaan yang kuat bahwa kebiasaan baru ini memang untuk kebaikan bagi diri kita dan lingkungan kita.




Bentuk ketidak-stabilan ini bercamam-macam. Dari segi fisik, seseorang bisa sakit-sakitan, seperti batuk, demam tinggi, atau bahkan diare. Dari segi mental, seseorang bisa saja menjadi cemas, galau, sedih atau marah. 

Sebenarnya, fisik dan mental ini saling keterkaitan. Penyakit yang terjadi pada fisik bisa saja diakibatkan dari ketidak-stabilan mental seseorang, karena kecemasan yang berlebihan atau emosi yang tidak terkendali membuat seseorang menjadi psikosomatik, atau bisa disebut sakit di dalam jiwanya menyebabkan penyakit di fisiknya atau memperparah penyakit yang sudah ada pada dirinya.

Semua masalah pasti ada jalan keluarnya. Lalu, bagaimana cara menanggulangi hal ini? Mudah saja, hanya tiga poin berikut :

1. Ilmu

Segala sesuatu itu ada ilmunya. Maka kita perlu untuk meng-ilmu-i masalah ini dengan benar. Mencari tau dari sumber yang terpercaya atau mengambil infomasi dari ahlinya. Jangan menyerap semua informasi yang tersebar di sosial media atau dari lingkungan sekitar yang belum jelas sumbernya. Semakin dimakan informasi-informasi tanpa disaring, hanya akan membuat kecemasan semakin menjadi-jadi.

2. Iman

Kelebihan kita sebagai insan yang beriman, adanya ketenangan batin dari sebuah keimanan yang kuat. Dalam masalah ini, dengan mempercayai bahwa segala sesuatu itu terjadi atas iradah (kehendak) Allah Jalla wa 'Ala. Menyenangkan ataupun tidak, setiap kejadian itu pasti ada kebaikan di dalamnya atau hikmah dibaliknya. Berbaik sangkalah bahwa setiap masalah yang Allah berikan dalam hidup kita adalah bentuk cinta-Nya. Mungkin buruk bagi pandangan kita, tapi itu baik menurut Allah. Hikmahnya akan kita petik segera ketika kita mengimani sepenuhnya bahwa semua adalah Qoddarullah (takdir dari Allah) dan pasti baik bagi kita.

Meletakkan keimanan kita pada takdir Allah dengan benar akan menghasilkan ketenangan bagi jiwa. Jiwa yang tenang akan meningkatkan produktivitas pada diri seseorang.

3. Amal

Sudah kita ketahui bersama bahwa Iman itu kadang naik dan kadang turun. Iman naik dengan keta'atan pada Allah Azza wa Jalla, dan Iman turun dengan kemaksiatan pada-Nya.

Jadi, dengan meningkatkan amal-amal sholeh, kita akan mencapai ketahanan iman yang tinggi. Yang pastinya setiap amalan tersebut kita lakukan dengan ikhlas hanya karena Allah.

Banyak amal sholeh yang sudah dicontohkan oleh Rasulullah Sholallahu'alaihi wa Sallam dan pastinya harus kita coba biasakan.

Misalnya;
a. membaca istighfar 100x setiap hari, dengan kalimat, 
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullaaha wa atuubu ilaih.
"Aku memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepadaNya."
dijelaskan dalam sebuah hadist, dari Aghor bin Yasar Al Muzanni radliallahu 'anhu, bahwa beliau mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai para manusia, bertaubatlah kepada Allah! Sesungguhnya aku bertaubat kepadaNya 100x dalam sehari." [1]
b. bersedekah,
Bersedekah memiliki banyak manfaat, sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah, bahwa “Sungguh bersedekah itu mencegah kematian yang jelek, mencegah malapetaka (bala), sampai sedekah itu melindungi dari orang yang zalim. Ibrahim An-Nakha’i mengatakan, ‘Orang-orang dahulu memandang bahwa sedekah akan melindungi dari orang yang suka berbuat zalim.’ Sedekah juga akan menghapus dosa, menjaga harta, mendatangkan rezeki, membuat gembira hati, serta menyebabkan hati yakin dan berbaik sangka kepada Allah.” [2]
c. saling tolong-menolong
pixabay.com
Walaupun kita memberikan pengorbanan untuk membantu orang lain, entah itu materil atau immateril, tapi sebenarnya kita sedang menolong diri kita sendiri. Sebagaimana yang Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam sampaikan dalam sebuah hadist 

مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ الله عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ, ةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ الله عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ

Barang siapa yang memudahkan kesulitan seorang mu’min dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya pada hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang dalam kesulitan niscaya akan Allah memudahkan baginya di dunia dan akhirat” (HR. Muslim)

d. banyak lagi 

amal-amal sholeh yang bisa kita lakukan, yang kalau diterakan dalam tulisan ini takutnya akan habis berhari-hari untuk membacanya. hehe

Akhir kata, demikian catatan ringkas dari kajian online pagi tadi yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat

-

Catatan kaki :
[1] HR. Al-Bukhari dengan Fathul Bari 11/101 dan Muslim 4/2075.
[2] Uddah Ash-Shabirin wa Dzakhirah Asy-Syakirin, hlm. 313.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ekspresi Kita Menentukan Penerimaan Orang Lain Terhadap Informasi yang Kita Berikan

Ingin bercerita tentang hari kemarin. Menjelang makan siang, kami dikejutkan dengan berita yang datang secara bisik-bisik dari lisan rekan kerja. Bisik-bisik karena ini info rahasia dan terbatas pada saat itu, namun setelahnya tidak lagi. Beliau mengatakan bahwa pimpinan unit kami dinyatakan positif Covid-19. sumber : pixabay.com Sontak saja beberapa dari rekan kerja yang lain mulai heboh bertanya kanan-kiri sesiapa aja yang pernah kontak dengan beliau (sang pimpinan) sepulang beliau dari dinas di luar provinsi. Salah satunya menunjukku. Oke oke, tidak ku pungkiri itu, nyatanya aku memang menemui beliau 3 hari setelah beliau melakukan test swab. Itupun cuma pertemuan yang super singkat, tidak sampai semenit. Namun sayangnya, saat itu, beliau tidak menggunakan masker dan jarak kami sekitar 1meter saja. Rekan-rekan yang lain masih saja heboh mengusulkan agar aku test swab juga, menyuruhku segera karantina mandiri, dan sejenisnya. Sebenarnya niat mereka baik, namun karena ...

Resep Telur Asin Murah Meriah Maknyush

Sekarang lagi gak musim salted egg nih, maka saatnya kita bikin salted egg sendiri. Yuhuu! Soal masak memasak, coba-cobain resep baru itu selalu menyenangkan gak sih, kalau aku iya, gak tau deh sama kalian :) Kuy lah! Langsung aja, ini dia resep salted egg hasil referensi aku searching di YouTube, dari Chanel The Hasan Video. Tapi resepnya aku pake takaran aku sendiri ya. Misalnya di jumlah telur dan takaran garam nya. Berikut Bahan-bahan yang dibutuhkan: 20 butir telur bebek fresh (kalo gak fresh nanti mempengaruhi hasilnya) 150gr garam halus 7 siung bawang putih yang gede-gede 10 bh cabe merah (boleh sesukanya) Air secukupnya untuk merendam telur. Setelah semua bahan tersedia di dapur kamu, So Let's Start Cooking! Step 1. Cuci telur bebek dengan air mengalir sampai bersih dari sisa kotoran yang menempel di kulit telur. Tips : untuk membuat air garam lebih meresap, sebaiknya gosok perlahan telur dengan sponge kasar agar pori-pori pada kulit telur terbuka. Step 2. Rebus air yang ...

Hy,

Selamat datang di blog saya. Blog ini berisi tulisan-tulisan saya yang sedang dalam proses belajar menulis . Semoga dapat memberi manfaat. Terimakasih.💖